Harap Verifikasi Usia Anda.

Apakah Anda berusia 21 tahun ke atas?

Produk di situs web ini mungkin mengandung nikotin, dan ditujukan hanya untuk orang dewasa (21+).

Akankah Vaping Dilegalkan di Thailand?

Vaping menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai alternatif selain merokok tembakau. Namun, legalitas vaping berbeda-beda di setiap negara.Di Thailand, vaping saat ini ilegal, namun ada diskusi mengenai kemungkinan melegalkannya di masa depan.

melegalkan vaping di Thailand

Bagian Satu – Status Quo Vaping di Thailand

Thailand dikenal memiliki undang-undang yang ketat terkait tembakau dan rokok. Pada tahun 2014, undang-undang baru diberlakukan yang melarang impor, penjualan, dan kepemilikan rokok elektrik dan cairan elektronik. Siapa pun yang ketahuan menggunakan vaping atau memiliki rokok elektrik dapat didenda hingga 30.000 baht (sekitar $900) atau dipenjara hingga 10 tahun. Pemerintah menyebutkan masalah kesehatan dan potensi rokok elektronik menjadi pintu gerbang merokok sebagai alasan pelarangan tersebut.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, ada lebih dari 80.000 orangmeninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok setiap tahunnya di Thailand, terhitung 18% dari total kasus kematian. Seperti yang diungkapkan oleh seorang anonim, “Ironisnya, angka-angka ini seharusnya lebih rendah jika vaping tidak dilarang.” Banyak orang mempunyai pendapat yang sama tentang larangan tersebut.

Meskipun ada larangan, diperkirakan sekitar 800.000 orang di Thailand menggunakan rokok elektrik, dan permintaan akan produk ini terus meningkat. Larangan itu juga mendorongpertumbuhan pasar ilegal untuk vape berkualitas buruk, yang menimbulkan kekhawatiran publik lainnya. Hal yang rumit adalah Anda dapat membeli vape sekali pakai di setiap sudut jalan di kota mana pun, dengan perkiraan nilai pasar 3~6 miliar baht.

Pada tahun 2022,tiga pria ditangkap oleh petugas polisi di Thailand, dengan alasan mereka membawa produk vaping ke dalam negeri. Berdasarkan peraturan vaping di Thailand, mereka dapat dikenakan denda hingga 50.000 baht (sekitar $1400). Namun kemudian mereka disuruh membayar suap sebesar 10.000 baht, baru mereka boleh pergi. Kasus ini memicu perdebatan sengit mengenai peraturan Thailand yang melarang vaping, dan beberapa pihak berpendapat bahwa undang-undang tersebut menciptakan lebih banyak ruang untuk korupsi.

Dengan berbagai alasan yang terkumpul, banyak orang di Thailand yang menyerukan pembatalan undang-undang vaping. Namun segala sesuatunya masih dalam ketidakpastian.

 

Bagian Kedua – Argumen yang mendukung dan menentang Legalisasi Vaping

Sambil memaksakan salah satunyaundang-undang yang paling ketat terhadap vaping, Thailand mendekriminalisasi ganja, atau ganja, pada tahun 2018. Thailand merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan kepemilikan, budidaya, dan distribusi ganja, dengan harapan bahwa langkah tersebut akan meningkatkan perekonomian negara.

Dengan argumen serupa, mereka yang mendukung legalisasi vaping di Thailand juga menyatakan bahwa negara-negara lain di kawasan ini, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia, telah melegalkan rokok elektrik. Mereka berpendapat bahwa Thailand ketinggalanmanfaat ekonomi dari industri vapingseperti penciptaan lapangan kerja dan penerimaan pajak.

Selain itu, argumen lain untuk melegalkan vaping adalah bahwa hal itu mengurangi tingkat merokok, danmembantu orang berhenti merokok. Ada banyak bukti bahwa vaping adalah alternatif yang lebih aman daripada merokok, dan dianggap sebagai cara yang efektif untuk membantu orang berhenti merokok.

petugas polisi Thailand menindak vaping

Petugas Polisi Thailand dalam Konferensi Pers Menentang Vaping (Foto: Bangkok Post)

Namun, para penentang legalisasi vaping di Thailand beranggapan bahwa hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Mereka menunjukkan kurangnya penelitian jangka panjang mengenai dampak rokok elektrik terhadap kesehatan dan berpendapat bahwa rokok elektrik sama berbahayanya dengan merokok.

Selain itu, para penentang berpendapat bahwa melegalkan vaping dapat menyebabkan peningkatan jumlah generasi muda yang menggunakan vaping dan berpotensi menjadi kecanduan nikotin. Mereka khawatir hal ini bisa terjadimelahirkan generasi baru perokokdan membatalkan kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi tingkat merokok di Thailand.

 

Bagian Ketiga – Masa Depan Vaping di Thailand

Meskipun perdebatan sedang berlangsung, ada beberapa tanda kemajuan menuju legalisasi. Pada tahun 2021, Chaiwut Thanakamanusorn, Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital, mengatakan diamencari cara untuk melegalkan penjualan rokok elektronik. Politisi tersebut percaya bahwa vaping adalah pilihan yang lebih aman bagi mereka yang sedang berjuang untuk berhenti merokok. Lebih lanjut, ia memperkirakan akan membawa manfaat besar bagi bangsa jika industri vaping menjadi lebih berkelanjutan.

Tahun 2023 berpotensimenyaksikan berakhirnya larangan vaping, seiring putaran baru pemilihan parlemen akan segera dimulai. Mengutip Asa Saligupta, direktur ECST, “Pekerjaan ini telah berlangsung selama beberapa tahun. Hal ini tidak stagnan. Faktanya, undang-undang merokok sedang menunggu persetujuan dari parlemen Thailand.”

Kekuatan politik utama di Thailand terpecah dalam isu vaping. Partai Palang Pracharath, partai yang berkuasa di Thailand, adalahmendukung legalisasi vaping, berharap langkah ini akan mengurangi tingkat merokok dan menghasilkan pendapatan pajak tambahan bagi pemerintah. Namun sang dominator menghadapi oposisi yang kuat dari rivalnya – Partai Pheu Thai. Para pengkritiknya berpendapat bahwa langkah tersebut akan merugikan generasi muda, sehingga meningkatkan angka merokok.

Perdebatan mengenai vaping di Thailand jauh lebih kompleks dari yang kita tahu, dan tidak ada jalan keluar yang mudah. Namun, seiring dengan diaturnya seluruh pasar vaping di dunia, masa depan cerah bagi industri vaping di Thailand sangat menjanjikan.

 

Bagian Keempat – Kesimpulan

Kesimpulannya,legalisasi vaping di Thailandadalah masalah rumit yang memiliki pendukung dan penentangnya. Meskipun ada argumen yang mendukung dan menentang legalisasi, meningkatnya permintaan terhadap rokok elektrik di negara ini menunjukkan bahwa topik ini akan terus diperdebatkan di tahun-tahun mendatang. Tapi seperti yang kita tahu dari berita yang dirilis, melegalkan vaping dan menempatkannya di bawah sensor pemerintah adalah cara terbaik.

 

Rekomendasi Produk Vape Sekali Pakai: IPLAY Bang

IPLAY Bangmembuat comeback yang mencolok, menampilkan penampilan yang segar dan dirubah. Perangkat inovatif ini menggunakan teknologi cat kue mutakhir, menghasilkan gaya gelap sejuk menawan yang bersinar dalam berbagai warna. Setiap warna unik menandakan rasa yang berbeda, menambahkan sentuhan kegembiraan pada pengalaman vaping Anda. Ada total 10 rasa untuk saat ini, dan rasa yang disesuaikan juga tersedia.

Sebelumnya, vape sekali pakai Bang menampilkan tangki e-liquid 12ml. Namun, pada versi terbaru, telah ditingkatkan untuk mengakomodasi tangki e-jus yang lebih besar yaitu 14ml. Peningkatan ini memastikan sesi vaping lebih lancar, halus, dan lezat. Benamkan diri Anda dalam kenikmatan vaping yang memuaskan dengan mencoba vape pod sekali pakai berkapasitas 6000 isapan yang luar biasa ini.

https://www.iplayvape.com/iplay-bang-disposable-vape-pod.html


Waktu posting: 17 Mei-2023