Harap Verifikasi Usia Anda.

Apakah Anda berusia 21 tahun ke atas?

Produk di situs web ini mungkin mengandung nikotin, dan ditujukan hanya untuk orang dewasa (21+).

Vaping dan Covid-19: Yang Perlu Anda Ketahui

Apakah virus Covid-19 terkait dengan vaping? Para ilmuwan pernah berpikir demikian, namun kini terdapat bukti jelas bahwa keduanya tidak berkorelasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic menunjukkan hal iturokok elektrik “tampaknya tidak meningkatkan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2.”Upaya yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghubungkan kedua hal tersebut telah ditolak, namun para pengguna vape mungkin masih mengkhawatirkan korelasi tersebut. Ketika pandemi COVID-19 terus berdampak pada kehidupan kita, penting untuk menggali potensi secara menyeluruhhubungan antara vaping dan virus.

hubungan vaping-dan-covid-19

Bagian Satu – Apakah Vaping Buruk bagi Kesehatan Anda?

Vaping, sebagai alternatif umum selain merokok, diakui sebagai bantuan efektif untuk membantu perokok menjauh dari tembakau tradisional. Namun, vaping tidak sepenuhnya bebas risiko, mungkin masih banyak risikonyadampak negatif terhadap kesehatan penggunanya, khususnya bagi remaja. Secara keseluruhan, vaping diperuntukkan bagi perokok aktif. Jika Anda bukan seorang perokok, sebaiknya Anda tidak mulai menggunakan rokok elektrik. Berikut beberapa gejala umum vaping:

Masalah pernafasan: Vaping dapat mengiritasi paru-paru dan saluran udara, menyebabkan batuk, mengi, dan sesak napas. Dalam beberapa kasus, vaping dapat menyebabkan masalah pernafasan yang lebih serius, seperti pneumonia dan penyakit paru-paru.

Masalah jantung: Vaping dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah jantung lainnya.

Kesehatan otak: Vaping dapat merusak otak, terutama pada generasi muda. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada ingatan, pembelajaran, dan perhatian.

Masalah kesehatan lainnya: Vaping juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, termasuk mulut kering, asam tenggorokan, dll.

Selain itu, banyak rokok elektronik saat ini mengandung nikotin, yang merupakan zat adiktif yang terkenal. Sebelum Anda mulai vaping, Anda harus mewaspadai risiko nikotin. Dan Anda mungkinpilih vape nikotin 0%.jika Anda memiliki kekhawatiran. Keseluruhan,Vaping tidak baik untuk kesehatan Anda, tapi setidaknya dampak buruknya lebih kecil dibandingkan merokok.

 

Bagian Kedua – Apa Dampak Kesehatan dari Covid-19?

ItuPandemi covid-19telah memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia, dan dampak virus ini terhadap kesehatan masih terus dipelajari. Selain gejala langsung COVID-19, seperti demam, batuk, sesak napas, dan kelelahan, virus ini juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan jangka panjang, termasuk:

COVID yang panjang: Long COVID merupakan kondisi yang dapat terjadi pada orang yang pernah mengidap COVID-19 dan sudah sembuh. Gejala Long COVID dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dan dapat berupa kelelahan, sesak napas, nyeri dada, kabut otak, dan masalah lainnya.

Masalah jantung: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah jantung, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Masalah paru-paru: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah paru-paru, seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik (COPD), dan fibrosis paru.

Masalah otak: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah otak, seperti stroke, demensia, dan penyakit Parkinson.

Masalah ginjal: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah ginjal, seperti cedera ginjal akut dan penyakit ginjal kronis.

Penyakit rematik: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit rematik, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.

Masalah kesehatan mental: COVID-19 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko timbulnya masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Dampak kesehatan jangka panjang dari COVID-19 masih terus diteliti, dan kemungkinan akan ada lebih banyak masalah kesehatan yang terkait dengan virus ini di masa depan. Jika Anda pernah terjangkit COVID-19, penting untuk menemui dokter Anda secara rutin untuk memantau kesehatan Anda dan mendapatkan pengobatan untuk masalah kesehatan jangka panjang yang mungkin Anda alami.

 

Bagian Ketiga – Mengungkap Kaitannya: Vaping dan Covid-19

Meskipun penelitian sedang berlangsung, bukti yang muncul menunjukkan bahwa individu yang melakukan vape mungkin juga mengalami hal tersebutrisiko lebih tinggi mengalami gejala COVID-19 yang parah, seperti demam, batuk, sesak napas, dan kelelahan. Vaping berpotensi melemahkan paru-paru dan membahayakan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit tubuh melawan infeksi. Selain itu, vaping dapat meningkatkan jumlah lendir di paru-paru sehingga memudahkan penyebaran virus.

Sebuah rumor pernah menyatakan bahwa penggunaan rokok elektrik menyebabkan Covid-19, dan yang jelas tidak ada bukti yang membuktikan pernyataan tersebut.

 

Tanya Jawab – Tips Covid-19 untuk Vaper


Q1 – Bisakah saya tertular Covid-19 dari berbagi vape?

A1 – Ya. Covid-19 adalah penyakit yang sangat menular, dan Anda bahkan dapat tertular hanya dengan melewati orang yang hasil tesnya positif. Berbagi vape berarti Anda akan berbagi corong yang sama, yang mungkin berisi air liur dan cairan pernapasan lainnya yang mungkin mengandung virus COVID-19. Jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 menggunakan vape sebelum Anda, Anda dapat menghirup virus tersebut saat menggunakannya.


Q2 – Apakah vaping akan menyebabkan hasil tes positif Covid-19?

A2 – Tidak, vaping tidak akan menyebabkan hasil tes positif Covid-19. Tes Covid-19 mencari keberadaan materi genetik virus, yang disebut RNA, dalam sampel air liur atau usap hidung Anda. Vaping tidak mengandung RNA virus, sehingga tidak akan menimbulkan hasil tes positif.

Namun, vaping dapat mempersulit perolehan hasil tes yang akurat. Hal ini karena vaping dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan kemungkinan produksi lendir sehingga mengganggu tes. Jika Anda menggunakan vaping, penting untuk berhenti vaping setidaknya 30 menit sebelum melakukan tes Covid-19.


Q3 – Bisakah saya melakukan vape saat saya mengalami gejala Covid-19?

A3 – Tidak direkomendasikan. Vaping dapat mengiritasi saluran udara dan memperburuk gejala. Anda harus berhenti melakukan vaping saat mendapatkan pertolongan medis.


Q4 – Bolehkah saya melakukan vape setelah sembuh dari Covid-19?

A4 – Tergantung. Vaping dapat menyebabkan banyak gejala tidak nyaman seperti mulut kering dan asam tenggorokan, yang bisa semakin parah jika Anda belum pulih sepenuhnya dari Covid-19. Namun jika Anda tidak mengalami gejala Covid-19, Anda bisa mencoba mengembalikan rutinitas normal sehari-hari. Mengidam nikotin bisa sangat sulit untuk ditoleransi, dan Anda dapat mengatasinya dengan cara yang lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan.


Waktu posting: 14 Juni 2023