Nikotin adalah bahan kimia yang sangat adiktif yang banyak digunakan untuk rekreasi.Zat tersebut umumnya diekstraksi dari tanaman tembakau, dan saat ini dapat disintesis di laboratorium.Sejarah nikotin cukup dramatis: Jean Nicot de Villemain, seorang diplomat dan sarjana Perancis, adalah orang pertama yang memperkenalkan tembakau ke Perancis. Dia memberikannya kepada Raja Perancis dan mempromosikan penggunaan obatnya. Tembakau menjadi populer di kalangan kelas atas warga Paris, dan dengan cepat menjadi tren. Karena kurangnya ilmu pengetahuan, masyarakat percaya bahwa merokok dapat melindungi mereka dari penyakit, khususnya wabah penyakit. Bahkan di akhir abad kedua puluh, gagasan ini memenuhi sebagian besar pikiran masyarakat.
Ahli kimia Jerman Wilhelm Heinrich Posselt dan Karl Ludwig Reimann mengekstraksi bahan kimia adiktif untuk pertama kalinya pada tahun 1828, karena percaya bahwa itu adalah racun. Sementara Amé Pictet dan A. Rotschy, keduanya ahli kimia Swiss, berhasil bereksperimen dengan nikotin sintesis pada tahun 1904. Teknologi nikotin sintetik telah dikembangkan selama beberapa dekade, namun biayanya jauh lebih mahal dibandingkan dengan mengekstraksi nikotin secara langsung dari tembakau – hingga saat ini, biaya untuk sintesis telah sangat berkurang, dan teknologi ini banyak digunakan dalam pembuatan perangkat vaping.
Merokok: Apakah Nikotin Berbahaya?
Merokok secara luas diakui sebagai tindakan yang membahayakan kesehatan masyarakat; itu telah dikaitkan dengan kanker paru-paru dan berbagai penyakit lainnya. Bagi seseorang yang sudah lama merokok, kebiasaan buruk tersebut akan menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki, serta kerusakan pada organ kelahiran dan mulut. Sebagaimerokok diakui sebagai penyebab utama kematian terkait penyakit, timbul pertanyaan: bahan kimia apa yang menyebabkan kerugian? Apakah itu nikotin?
Menurut penelitian merokok terbaru, tidak ada bukti yang membuktikan adanya hubungan antara nikotin dan kanker – namun memang demikian adanyaobat adiktif yang membuat orang terus merokokdan sulit untuk dihentikan, sementarabahan kimia lain dalam rokok, seperti arsenik, formaldehida, tar, dan masih banyak lainnya, merupakan penyebab sebenarnya yang merusak kesehatan masyarakat.
Vaping: Bagaimana Cara Menghitung Nikotin Vaping?
Jumlah nikotin dalam botol e-jus atau vape pod sekali pakai selalu menjadi sumber kebingungan bagi para vaper baru. Beberapa produsen mencantumkan kekuatan nikotin dalam persentase, sementara produsen lain menyatakannya dalam mg/ml. Apa bedanya?
Mari kita lihat beberapa contoh:IPLAY BANG 4000 Puff Pod Vape Sekali Pakai.
Kekuatan nikotin pada polong ini adalah 40mg, sesuai dengan parameternya (jumlahnya di luar 1000 ml, yang biasanya dihilangkan). Selanjutnya ada e-juice 12ml di dalam pod ini, sehingga kita dapat memperoleh rumus sebagai berikut: Jumlah nikotin dalam perangkat ini akan sama dengan perbandingan 12 dikalikan 40 dan 1000, yaitu o.48mg.
Akan lebih mudah untuk menghitung jenis perangkat vaping lain yang menyatakan kekuatan nikotin dalam persentase. Sebagai contoh, pertimbangkanIPLAY X-BOX. Seperti yang diungkapkan, perangkat tersebut mengandung 5% nikotin, jadi 10ml (kapasitas e-jus) dikalikan 5% sama dengan 0,5. Hasilnya, polongnya mengandung 0,5 mg nikotin.
Kekuatan nikotin dalam vapingbukanlah sesuatu yang sulit untuk dihitung, dan para vaper pemula harus lebih memperhatikan dalam memilih kekuatan yang tepat untuk membantu mereka tetap melakukan vaping, daripada kembali merokok. Dan jika seseorang ingin melewatkan proses langkah demi langkah dan berhenti total dari nikotin dalam sekali jalan, IPLAY juga merupakan pilihan Anda. IPLAYVAPE dapat menyesuaikan vape pod dengan kekuatan atau rasa nikotin apa pun yang dibutuhkan pelanggan, termasuk a0% pod vape sekali pakai nikotin.
Waktu posting: 19 November 2022